Perkembangan
Sistem Operasi Open Source
Open
source adalah istilah untuk software yang kode programnya disediakan oleh
pengembangnya untuk umum agar dapat dipelajari cara kerjanya, diubah atau
dikembangkan lebih lanjut serta untuk disebarluaskan. Apabila pembuat program melarang orang lain untuk
mengubah dan atau menyebarluaskan program buatannya, maka program itu bukan
open source, meskipun tersedia kode programnya.
Open
source merupakan salah satu syarat bahwa suatu software dikatakan “free
software”. Free software pasti open source software, namun open source software
belum tentu free software. Salah satu contoh free software adalah Linux. Contoh
open source software adalah FreeBSD. Linux yang berlisensi free software tidak
dapat diubah menjadi berlisensi tidak free software, sedangkan FreeBSD yang
berlisensi open source software dapat diubah menjadi tidak open source. FreeBSD
(open source) merupakan salah satu dasar untuk membuat Mac OSX (tidak open
source). http://www.opensource.org/licenses memuat jenis-jenis lisensi open
source.
operasi
open source dan tangguh untuk keamanan jaringan maupun server. Tetapi kemudian
para administrator jaringan di Computer Network Research Group (CNRG) ITB lebih
menyukai laptop Mac dengan sistem operasi Mac OS X yang berbasis BSD daripada
sistem operasi lain. Istilah open source (kode program terbuka) sendiri baru
dipopulerkan tahun 1998. Namun, sejarah piranti lunak open source sendiri bisa
ditarik jauh ke belakang semenjak kultur hacker berkembang di
laboratorium-laboratorium komputer di universitas-universitas Amerika seperti
Stanford University, University of California Berkeley dan Massachusetts Institute of Technology (MIT)
pada tahun 1960 - 1970-an.
Awalnya
tumbuh dari suatu komunitas pemrogram yang berjumlah kecil namun sangat erat
dimana mereka biasa bertukar kode program, dan stiap orang dapat memodifikasi
program yang dibuat orang lain sesuai dengan kepentingannya. Hasil
modifikasinya juga mereka sebarkan ke komunitas tersebut.
Perkembangan
di atas antara lain dipelopori oleh Richard Stallman dan kawan-kawannya yang
mengembangkan banyak aplikasi di komputer DEC PDP-10. Awal tahun 1980-an
komunitas hacker di MIT dan universitas-universitas lain tersebut bubar karena
DEC menghentikan PDP-10. Akibatnya banyak aplikasi yang dikembangkan di PDP-10
menjadi banyak yang kadaluarsa. Pengganti PDP-10, seperti VAX dan 68020,
memiliki sistem operasi sendiri, dan tidak ada satupun piranti lunak bebas.
Pengguna harus menanda-tangani nondisclosure agreement untuk bisa mendapatkan
aplikasi yang bisa dijalankan di sistem-sistem operasi ini.
mendasar
adalah sistem operasi tersebut dikembangkan oleh sekelompok kecil pengembang,
dan tidak melibatkan komunitas yang lebih luas dalam pengembangannya.
Pada
tahun 1991, seorang mahasiswa S2 Universitas Helsinki, Finlandia mulai
mengembangkan suatu sistem operasi yang disebutnya Linux. Dalam pengembangannya
Linus Torvalds melempar kode program dari Linux ke komunitas terbuka untuk
dikembangkan bersama. Komunitas Linux terus berkembang dimana kemudian akhirnya
melahirkan distribusi-distribusi Linux yang berbeda tetapi mempunyai pondasi
yang sama yaitu kernel Linux dan librari GNU glibc seperti RedHat, SuSE,
Mandrake, Slackware, Debian dan lainnya. Beberapa dari distribusi di atas ada
yang bertahan dan besar, bahkan sampai menghasilkan distro turunan, contohnya
adalah Distro Debian GNU/Linux. Distro ini telah menghasilkan puluhan distro
anak, antara lain Ubuntu, Knoppix, Xandros, dan lainnya.
Free Software Foundation
(FSF) selain perangkat lunak adalah lisensi GPL (GNU public License), dimana
lisensi ini memberi kebebasan bagi penggunanya untuk menggunakan dan melihat
kode program, memodifikasi dan mendistribusi ulang peranti lunak tersebut dan
juga jaminan kebebasan untuk menjadikan hasil modifikasi tersebut tetap bebas
didistribusikan. Linus Torvalds juga menggunakan lisensi ini dalam pengembangan
dasar Linux.
gambar:linux torvalds |
Seiring
dengan semakin stabilnya rilis dari distribusi Linux, semakin meningkat juga
minat terhadap peranti lunak yang bebas untuk di sharing seperti Linux dan GNU
tersebut, juga meningkatkan kebutuhan untuk mendefinisikan jenis peranti lunak
tersebut.
Akan
tetapi teminologi “free” yang dimaksud oleh FSF menimbulkan banyak persepsi
dari tiap orang. Sebagian mengartikan kebebasan sebagaimana yang dimaksud dalam
GPL, dan sebagian lagi mengartikan untuk arti gratis dalam ekonomi. Para
eksekutif di dunia bisnis juga merasa khawatir karena keberadaan perangkat
lunak gratis dianggap aneh. Kondisi ini mendorong munculnya terminologi “open
source” dalam tahun 1998, yang juga mendorong terbentuknya OSI (Open Source
Initiative) suatu organisasi nirlaba yang mendorong pemasyarakatan dan
penyatuan “Open Source”, yang diinisiasi oleh Eric Raymond dan timnya. Beberapa contoh daftar distribusi
Linux distributions yang didukung oleh Free Software Foundation ditunjukkan
seperti pada tabel 2.1 berikut ini.
Tabel
2.1. List of Linux distributions endorsed by the Free Software Foundation
Distribution
|
Last update
|
Based on
|
Description
|
BLAG
|
2011-05-04
|
Fedora
|
A free
distribution based on Fedora.
|
Dragora
GNU/Linux
|
2012-04-21
|
None
|
An
independent distribution based on concepts of simplicity.
|
Dyne:bolic
|
2011-09-08
|
Debian
|
a live CD
(installable on HDD) distribution, with special emphasis on audio and video
editing.
|
gNewSense
|
2013-08-06
|
Debian
(formerly Ubuntu)
|
FSF-sponsored
distribution.
|
Musix
|
2010-09-22
|
Knoppix
|
LiveCD with
special emphasis on music production, graphic design, audio, and video
editing.
|
Parabola
|
2013-04-27
|
Arch Linux
|
Full
featured general-purpose distribution that strives to keep its packaging and
management tools simple for easy customization.
|
Parabola
|
2013-04-27
|
Arch Linux
|
Full
featured general-purpose distribution that strives to keep its packaging and
management tools simple for easy customization.
|
Trisquel
|
2013-03-09
|
Ubuntu
|
University
of Vigo-sponsored distribution oriented to small enterprises, domestic users
and educational centers.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar